Michelet, sejarahwan terkenal, adalah orang pertama yang
menggunakan istilah renaisans. Para sejarahwan biasanya menggunakan istilah ini
untuk menunjuk berbagai periode kebangkitan intelektual, khususnya di Eropa,
dan lebih khusus lagi di Italia sepanjang abad ke-15 dan ke-16. Agak sulit
menentukan garis batas yang jelas antara abad pertengahan, zaman renaisans, dan
zaman modern. Bisa dikatakan abad pertengahan berakhir tatkala datangnya zaman
renaisans. Sebagian orang menganggap bahwa zaman modern hanyalah perluasan dari
zaman renaisans. Renaisans adalah periode perkembangan peradaban yang terletak
di ujung atau sesudah abad kegelapan sampai muncul abad modern. Renaisans
merupakan era sejarah yang penuh dengan kemajuan dan perubahan yang mengandung
arti bagi perkembangan ilmu. Ciri utama renaisans yaitu humanisme,
individualisme, sekulerisme, empirisisme, dan rasionalisme. Sains berkembang
karena semangat dan hasil empirisisme, sementara Kristen semakin ditinggalkan
karena semangat humanisme.
Tokoh penemu di bidang sains pada masa renaisans (abad 15-16
M): Nicolaus Copernicus (1473-1543 M), Johanes Kepler (1571-1630 M), Galileo
Galilei (1564-1643 M), dan Francis Bacon (1561-1626 M).
Selanjutnya tokoh penemu di bidang sains pada zaman modern
(abad 17-19 M): Sir Isaac Newton (1643-1727 M), Leibniz (1646-1716 M), Joseph
Black (1728-1799 M), Joseph Prestley (1733-1804 M), Antonie Laurent Lavoiser
(1743-1794 M), dan J.J. Thompson. Perkembangan ilmu pada abad ke-18 telah
melahirkan ilmu seperti taksonomi, ekonomi, kalkulus, dan statistika, sementara
pada abad ke-19 lahirlah pharmakologi, geofisika, geomophologi, palaentologi,
arkeologi, dan sosiologi. Pada tahap selanjutnya, ilmu-ilmu zaman modern
memengaruhi perkembangan ilmu zaman kontemporer.
Zaman
modern ini sebenarnya sudah terintis mulai dari abad 15 M. Tetapi, indikator
yang nyata terlihat jelas pada abad 17 M dan berlangsung hingga abad 20 M. Hal
ini ditandai dengan ditandai dengan adanya penemuan-penemuan dalam bidang
ilmiah. Menurut Slamet Iman Sontoso, dalam buku yang disusun oleh Tim Dosen
Filsafat Ilmu UGM (2001:79) ada tiga sumber pokok yang menyebabkan
berkembangnya ilmu pengetahuan di Eropa dengan pesat, yaitu hubungan antara
kerajaan Islam di Semenanjung Liberia dengan negara Perancis, terjadinya Perang
Salib dari tahun 1100-1300, dan jatuhnya Istambul ke tangan Turki pada tahun 1453.
Ilmuwan pada zaman ini membuat penemuan dalam bidang ilmiah. Eropa yang
merupakan basis perkembangan ilmu melahirkan ilmuwan yang populer.
Zaman modern di tandai dengan berbagai penemuan dalam bidang
ilmiah. Perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman modern sesungguhnya sudah di
rintis sejak zaman Renaissance. Tokoh yang terkenal sebagai bapak filsafat
modern adalah Rene Descartes. Rene Descartes juga sebagai ilmu pasti.
Penemuannya dalam ilmu pasti adalah system koordinat yang terdiri atas dua
garis lurus X Dan Y dalam bidang datar. Isaac Newton dengan temuannya teori
grafitasi. Charles Darwin dengan teorinya struggle for live (
Perjuangan untuk hidup ). J.J Thompson dengan temuannya electron. Berikut
penjelasan sekilas dari filsuf-filsuf tersebut.
1. Rene Descartes
Dia juga dikenal sebagai Renatus Cartesius. Ia adalah
seorang filsuf dan matematikawan Perancis.
Karyanya yang terpenting ialah Discours de la méthode(1637) dan Meditationes
de prima Philosophia (1641). Descartes, kadang dipanggil “Penemu Filsafat
Modern” dan “Bapak Matematika Modern”. Pemikirannya membuat sebuah revolusi
falsafi di Eropa karena
pendapatnya yang revolusioner bahwa semuanya tidak ada yang pasti, kecuali
kenyataan bahwa seseorang bisa berpikir. Hasil pemikirannya berupa konsep “Aku
berpikir maka aku ada (I think, therefore I am). Meski paling dikenal karena
karya-karya filosofinya, dia juga telah terkenal sebagai pencipta sistem koordinat Kartesius, yang
mempengaruhi perkembangan kalkulus modern.
2. Isaac Newton
Berperan dalam ilmu pengetahuan modern terutama penemuannya
dalam tiga bidang, yaitu teori Gravitasi, perhitungan Calculus, Dan Optika.
Ketiga bidang tersebut dapat di uraikan secara singkat adalah sebagai berikut.
a. Teori gravitasi
adalah perbincangan lanjutan mengenai soal pergerakan yang telah di rintis oleh
Galileo Dan Kepper. Galileo mempelajari pergerakan dengan lintasan lurus.
Kepper mempelajari pergerakan lintasan tertutup atau elips. Berdasarkan
perhitungan yang di ajukan oleh keppler menunjukkan bahwa tentu ada factor
penyebab mengapa planet tidak mengikuti pergerakan dengan lintasan lurus.
Dugaan sementara penyebab ditimbulkan oleh matahari yang menarik bumi atau
antara matahari dengan bumi ada gaya saling tarik menarik. Persoalan
itu menjadi obsesi Newton, namun ia menghadapi berbagai kesukaran. Perhitungan
besarnya bumi Dan matahari belum di ketahui, Dan Newton belum mengetahui bahwa
pengaruh benda pada benda yang lain dapat dipandang Dan dihitung dari pusat
titik berat benda-benda tadi. Setelah kedua hal ini di ketahui oleh Newton,
barulah ia dapat menyusun teori Gravitasi. Teori gravitasi
menerapkan bahwa planet tidak bergerak lurus, namun mengikuti lintasan elips,
karena adanya pengaruh gravitasi, yaitu kekuatan yang selalu akan timbul jika
ada dua benda berdekatan. Teori Gravitasi ini dapat menerangkan dasar dari
semua lintasan planet Dan bulan, pengaruh pasang surutnya air samudera, Dan
peristiwa astronomi lainnya. Teori Gravitasi Newton ini di pergunakan oleh para
ahli berikutnya untuk pembuktian laboratorium Dan penemuan planet baru di alam
semesta.
b. Perhitungan Calculus,
yaitu hubungan antara X Dan Y. kalau X bertambah, maka Y akan bertambah pula,
tetapi menurut ketentuan yang tetap atau teratur. Misalnya ada benda bergerak,
panjangnya jarak yang di tempuh tergantung dari kecepatan tiap detik Dan panjangnya
waktu pergerakan. Cara perhitungan Calculus ini banyak manfaatnya untuk
menghitung berbagai hubungan antara dua atau lebih hal yang berubah, bersama
dengan ketentuan yang teratur.
c. Optika atau
mengenai cahaya jika cahaya matahari di lewatkan sebuah prisma, maka cahaya
asli yang kelihatannya homogeny menjadi terbias antara merah sampai ungu,
menjadi pelangi. Kemudian kalau pelangi itu di lewatkan sebuah prisma lainnya
yang terbalik, maka pelangi terkumpul kembali menjadi cahaya homogen. Dengan
demikian dapat di buktikan bahwa cahaya itu sesungguhnya terdiri atas komponen
yang terbentang antara merah Dan ungu.
Dikenal sebagai penganut teori evolusi yang fanatik. Darwin
menyatakan bahwa perkembangan yang terjadi pada makhluk di bumi terjadi karena
seleksi alam. Teori yang terkenal ada struggle for life ( perjuangan
untuk hidup ). Darwin berpendapat bahwa perjuangan untuk hidup berlaku pada
setiap kumpulan makhluk hidup yang sejenis, karena meskipun sejenis namun tetap
menampilkan kelainan-kelainan kecil. Makhlu hidup yang berkelainan kecil itu
berbeda-beda daya menyesuaikan dirinya terhadap lingkungan. Makhluk hidup yang
dapat menyesuaikan diri akan memiliki peluang yang lebih besar untuk bertahan
hidup lebih lama, sedangkan yang kurang dapat menyesuaikan diri akan
tersisihkan karena kalah tersaing. Oleh karena itu yang dapat bertahan adalah
yang paling unggul ( Survival of the fittest )
Aliran yang ada pada saat itu adalah sebagai berikut :
- Rasionalisme
Adanya pendirian bahwa kebenaran- kebenaran yang hakiki itu
secara langsung dapat diperoleh dengan menggunakan akal. Adanya suatu
penjabarannya secara logic atau deduksi untuk memberikan pembuktian mengenai
lain- lain segi dari seluruh sisa bidang pengetahuan berdasarkan atas apa yang
dianggap sebagai kebenaran- kebenaran hakiki.
- Empirisme
Sumber pengetahuan yang memadai ialah pengalaman lahir
yang menyangkut dunia dan pengalaman batin yang menyangkut pribadi
manusia.
- Kritisisme
Menurul immanuel kant (1724-1804) pengetahuan itu
seharusnya sintetis apriori (pengetahuan bersumber dari rasio dan empiris yang
sekaligus bersifat apriori (rasional) dan a posteriori (empiris)
- Idealisme
Filsafatnya bersumber dari kritimesnya Immanuel kant.
Yang dijuluki sebagai penganut idealisme subjektif merupakan murid kant.
Demikian juga dengan scelling ysng filsafatnya disebut dengan idealisme ini
(subjektif dan objektif) yang disintetiskan dalam filsafat idealisme mutlaknya
Hegel (1770- 1831). Bagi Hegel pikiran adalah essensi dari alam dan alam adalah
keseluruan jiwa yang diobyektifkan.
- Positivisme
Terhadap arti dan pemikiran dalam struktur dunia merupakan
intuisi dasar yang menjadi asa idealisme.
- Marxisme
Filsafat positivisme comte disebut juga paham empirisme-
kritis, bahwa pengamatan dengan teori berjalan seiring.